Nanga Bulik, Lamandau – Sebagai agenda tahunan, MAN Lamandau menggelar perpisahan dan pelepasan siswa-siswi kelas XII Angkatan 2023 pada Selasa, 09 Mei 2024. Mengusung tema “Verchieden 23”, merupakan ungkapan cinta para siswa kelas XII tahun ini untuk guru dan adik-adik yang akan mereka tinggalkan beberapa saat lagi.
Acara ini merupakan pengembalian siswa/i kepada orangtua siswa. Selama tiga tahun mereka menimba ilmu di madrasah, namun karena waktu yang telah ditentukan, mereka dikembalikan kepada orangtua masing-masing untuk melanjutkan tongkat estafet pendidikan yang lebih tinggi.
Acara diawali dengan tarian Melayu menyambut para tamu dan pembacaan puisi, dilanjutkan dengan tilawah dan sari tilawah.
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamandau, H. Muhidin yang turut memberikan sambutan dan arahan.
Dalam sambutannya, Kepala MAN Lamandau memaparkan tentang pentingnya nilai karakter dan akhlak dalam kehidupan siswa di masa mendatang. Menurutnya, setinggi apapun prestasi akademik seorang siswa tak akan berdampak positif bagi lingkungan sekitarnya jika tak disandingkan dengan karakter dan akhlak mulia. Karena itu diharapkan para siswa nantinya selalu memegang teguh nilai karakter dan akhlak ini.
Kepala madrasah, H. Abdul Basir juga berpesan kepada seluruh peserta didik kelas XII yang telah lulus : “Jadilah pribadi yang mampu menebar manfaat untuk orang banyak, karna sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Untuk menjadi pribadi yang bermanfaat perlu ada aksi nyata yang dilakukan, sekecil apapun tindakan yang kita lakukan, selama mampu memberi manfaat untuk orang banyak, maka tindakan tersebut akan menjadi tindakan besar bagi yang meraskan manfaatnya.”
“Teruslah belajar, dimana pun, kapan pun dan dari siapa pun. Belajar tidak identik dengan sekolah, dari kehidupan nyata pun kita bisa belajar. Perbedaan belajar di sekolah dan di kehidupan nyata hanya pada dua kata yang prosesnya dibalik. Ketika belajar di Sekolah, kita melakukan belajar terlebih dahulu, kemudian diberikan ujian untuk melihat hasil dari belajar yang dilakukan. Sementara dalam kehidupan nyata, kita diberikan ujian terlebih dahulu, kemudian kita belajar dari ujian yang kita hadapi. Maka penting bagi kita untuk terus belajar, belajar sepanjang hayat harus menjadi pedoman penting dalam kehidupan kita.
“Berkarya lah dan jangan menunggu kompeten, karena berkarya tidak identik dengan kompetensi atau gelar”.
“Kita sebagai manusia sudah dianugrahi keunggulan dan potensi yang luar biasa, berkaryalah dengan potensi dan keunggulan yang kita miliki”.
“Sekecil apapun karya kita, lebih baik daripada hanya sekedar diam tak bergerak dengan potensi kita.”
Selanjutnya, Sansul Riadi perwakilan dari wali murid saat menerima penyerahan siswa dari madrasah kepada orang tua, beliau mengurai tentang syarat syarat-syarat berhasil seorang siswa di masa depan. Syarat yang dimilki siswa adalah memiliki ilmu, tekun dan tidak bermalas-malasan, hormat pada kedua orang tua dan menghargai jasa guru. Jika orang tua adalah guru biologis kalian para siswa, maka guru di sekolah adalah guru spiritual bagi kalian”, begitu ujarnya.
Pelaksanaan acara pelepasan berlangsung dengan khidmat dan berjalan lancar. Rasa haru melepas peserta didik terasa oleh seluruh guru dan persembahan yang diberikan sangat membekas. Do’a dan harapan dipanjatkan demi kesehatan, keberhasilan dan segala kebaikan peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan di MAN Lamandau.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kemenag Lamandau, H. Arifin Muhidin, memberikan sambutan yang merupakan motivasi bagi siswa yang hari ini dilepas kembali kepada orang tua agar tetap menuntut ilmu dengan melanjutkan pendidikan selanjutnya. Senada juga disampaikan oleh Wakil Bupati Lamandau yang juga selaku Komite Madrasah memberikan arahan dan motivasi agar siswa/I MAN Lamandau tetap semangat dalam menggapai mimpi dan cita citanya. Rangkaian acara diakhiri dengan pembacaan do’a oleh salah seorang siswa Khairur Rasyid. (abbas)